Yeddy Julianto. Diberdayakan oleh Blogger.

Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Konsep Kesusastraan

Selasa, 20 Maret 2012

A.Pendekatan kesusastraan

IBD yang berasal dari kata Basic Humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus. The humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dsb. Seni termasuk sastra yang memegang peranan penting dalam the humanities, sifatnya tidak normative sehingga nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik caranya maupun penyampaiannya.
Sastra mempunyai peranan penting karena menggunakan bahasa sehingga lebih mudah berkomunikasi. Filsafat yang juga menggunakan bahasa adalah abstraksi tetapi kurang berkomunikasi. Sastra juga didukung oleh cerita karena dengan cerita orang lebih mudah menggunakan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif. Para senuman dan karyanya juga sangatlah penting karena seniman adalah media penyampai nilai kemanusiaan yang mampu menangkap hal yang lepas dar pengamatan orang lain.

B.Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa

Istilah prosa banyak padanannya. Kadang disebut arrative fiction, prose fiction, fiction sering direjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imaginasi.

Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a.Prosa lama, meliputi :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara

b.Prosa baru, meliputi :
1. Cerita pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

C.Nilai-nilai dalam prosa fiksi

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
2. Prosa fiksi memberikan informasi
3. Prosa fiksi memberikan waarisan cultural
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, contohnya karya sastra pada jaman Jepang. Selain itu karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya kategori ini tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, tetapi untuk merenung.

D. Ilmu budaya yang dihubungkan dengan puisi

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra adalah bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis dan sukar dicerna itu puisi berisi potret kehidupan manusia dan menyuguhkan suasana dan peristiwa kehidupan manusia dan juga kaitan kehidupan kehidupan manusia dengan alam dan Tuhan.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang ambiguitas
3. Kata-kata berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan

Alasan yang mendasari penyajian puisi pada mata kuliah IBD.
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinyafan/kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan social

Secara imaginative, puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa:
1. penderitaan atas ketidakadilan
2. perjuangan untuk kekuasaan
3. konflik dengan sesamanya
4. pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Sumber :
https://pebriandini.wordpress.com/2011/06/03/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-konsep-kesusastraan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut

Integrated Laboratory's Gunadarma

Gunadarma BAAK News

UG Seminar Info

Blogger news

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner