Ada kalanya manusia sedang berada di fase kebahagiaan, dan ada kalanya berada di fase sebaliknya yaitu fase penderitaan.
Terkadang, untuk mencapai suatu kebahagiaan, manusia harus menjalani penderitaan terlebih dahulu. Itu seolah sebagai syarat mutlak yang harus dilalui. Jika tidak pandai melaluinya, jangan mengeluh jika harus lebih lama lagi mengalami penderitaan.
Saya akan memberikan contoh sederhana untuk kasus 'menderita terlebih dahulu demi mencapai kebahagiaan/kesuksesan kelak'. Misalnya ada seorang siswa SMA yang sebentar lagi akan menghadapi UN dan SNMPTN. Mereka diharuskan belajar akan bisa lulus UN dan lolos SNMPTN. Dan bagi sebagian dari mereka, belajar rutin itu bisa dianggap sebagai penderitaan karena jadwal bermain, hangout, nongkrong, berkumpul bersama teman, dan waktu untuk melakukan hobby mereka bisa tersita hanya dengan fokus belajar. Dan jika mereka bisa melewati penderitaan itu dengan baik, mereka bisa lulus UN dan lolos SNMPTN nanti. Mereka kelak bisa berbahagia di akhirnya. Berbeda dengan mereka yang tidak belajar saat akan menghadapi UN/SNMPTN. Mereka bisa berbahagia bermain lebih banyak tapi akhirnya mereka dinyatakan tidak lulus. Pilih mana, bahagia di akhir dengan melalui sebuah penderitaan atau menderita di akhir karena terlalu bersenang-senang? Semua orang pasti menginginkan semua indah pada waktunya bukan? A nice happy ending story....
Penderitaan juga bisa merupakan sebuah ujian dari Yang Maha Kuasa. Sejauh mana kita bisa melewati ujian tersebut dan sesabar apa kita menjalaninnya. Mungkin Tuhan sudah menyiapkan rencana yang lebih indah di depan sana untuk kita. Tuhan itu Maha Adil. Tuhan tidak mungkin memberikan penderitaan tanpa alasan dan sebab selain untuk menjadikan diri manusia itu menjadi lebih baik lagi.
Jangan pernah merasa kita adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Karena setiap orang memiliki penderitaan masing-masing yang harus mereka rasakan.
Tidak ada manusia yang seumur hidupnya menderita. Yang ada hanyalah mereka yang menjatuhkan diri terlalu dalam dan tidak mau bangkit lagi karenanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar