Yeddy Julianto. Diberdayakan oleh Blogger.

Wujud Asli FPI

Jumat, 25 Mei 2012

Akhir-akhir ini FPI atau Front Pembela Islam (yang katanya membela Islam) semakin menajadi-jadi lagi. Itu disebabkan karena penolakan mereka menjelang konsernya ladygaga di Indonesia. Ya seperti biasalah banyak pro dan konra yang muncul. Tapi, tahukah kalian siapakah FPI itu sebenarna? Darimana mereka berasal?
Oke dibawah ini akan saya sajikan beberapa tweet (kultwit) dari orang yang saya follow di twitter yang ber-username @TrioMacan2000

1. Front Pembela Islam atau FPI adalah ormas yg paling fenomenal dan kontroversial di Indonesia..dicaci maki rakyat tapi dibutuhkan penguasa
2. FPI itu bukan ormas agama. Bukan ormas islam. FPI itu ormas biasa yang dibentuk oleh pemerintah cq. TNI dan Polri pasca reformasi
3. Cikal bakal FPI adalah Pam Swakarsa yg dirikan pangab Jend Wiranto berserta pucuk pimpinan polri. Tujuannya : mencegah konflik vertikal
4. Konflik vertikal itu adalah konflik antara massa dengan pemerintah cq. Aparat keamanan : Polri dan TNI. Konflik vertikal ini merugikan
5. Konflik vertikal merugikan citra polisi dan TNI karena cenderung menimbulkan citra bhw Polri dan TNI itu musuh rakyat. Ini berbahaya
6. Sebab itu Wiranto cs membuat Pam Swakarsa. Massa demo mhsw/aktivis dihadapi oleh massa sipil juga. Pamswakarsa ini komandani aktivis mhsw
7. Tapi Pamswakarsa pny kelemahan mendasar. Mudah ditebak sbg antek pemerintah dan dibayar. Maka harus ditransformasi ke ormas yg lbh tepat
8. Maka lahirlah Front Pembela Islam. Semula mau dinamakan Front Pembela Indonesia. Kata "Islam" dipakai karena lebih "startegis"
9. Biaya awal pendirian FPI 250 juta utk sewa markas dan rekrut anggota. Biaya bulanan ga tentu : 50-100 juta. Dari TNI dan polisi
10. Tujuan utama pendirian FPI : garda terdepan pasukan polisi, pembuat isu, maintain isu, kelola konflik, pengumpul informasi dst
11. Peran FPI ini persis konsep Banpol (pembantu polisi) dan Babinsa (bintara pembina desa). Jadi "pasukan marinirnya" polisi
12. FPI bergerak berdasarkan sistem komando. Atas dasar intruksi dari petinggi Polri dan TNI. Agendanya jelas dan terarah.
13. Diawal2 berdirinya FPI sempat ada "kesalahapahaman" antara anggota FPI dgn aparat polisi yg belum tahu bhw FPI itu "adik kandung" polisi
14. Ada cerita lucu, pimpinan FPI ditangkap polisi, bawa mobil ga ada SIM& STNK. Kemudian datang pasukan ke polres, seisi polres ditampar.
15. Atau cerita lucu yg terbaru : Munarman ditilang polisi..polisi yg menilang yang ditampar abis2an oleh Munarman. Munarmannya ga diapa2in
16. Jadi FPI itu adalah Front Polisi Indonesia yg menyamar sbg ormas islam. Agenda FPI adalah agenda polisi. Laporan CIA malah BIN jg bantu
17. Publik pernah baca laporan CIA, bhw BIN bantu milyaran rupiah setiap tahun ke FPI. FPI itu asset pemerintah utk "berhadapan" dgn rakyat
18. Utk menipu publik, pimpinan FPI dipasang sosok "ulama & tokoh agama", kata "Islam" dipakai sbg perisai FPI dari serangan/ktritik publik
19. Tidak ada satu kata atau satu kalimatpun dlm tujuan pendirian FPI utk : Dakwah, syiar islam, amar maruf dst...tidak ada. FPI hanya alat
20. Pemerintah tahu persis risikonya jika aparat polisi/TNI yg menyerang atau menangkap aktivitas2 elemen rakyat yg dinilai "membahayakan"
21. Pemerintah khawatir dgn citra Polri/TNI dan pemerintah di mata internasional. Terkait isu HAM, demokrasi dst. FPI yg "dimajukan" kedepan
22. Sesekali FPI mmg offiside atau abused of power. Serang2 warung maksiat atau judi2 "tak berizin". Sengaja dibiarkan agar ada legitimasi
23. Anggota2 FPI yg off side itu kadang ditangkap dan ditahan jika byk sorotan publik, tp langsung dilepas lagi jika sorotan publik sdh reda
24. Pemerintah dan FPI butuh "legitimasi" agar FPI benar2 dipercaya publik sbg ormas agama. Bukan sbg ormas bentukan polisi/TNI.
25. Pdhl FPI ditujukan utk agenda& tujuan politik praktis pemerintah. Itu sebabnya setiap aksi pesanan, polisi selalu hadir dibelakang FPI
26. Aggta/kader2 rendahan FPI tdk tahu bhw FPI itu bentukan, ditunggangi dan jalankan agenda polisi/ pemerintah. Sentimen mereka dimainkan.
27. Sekarang ini biaya ops FPI itu rutin dari pemerintah, dari setoran bandar2 narkoba/prostitusi yg sdh "dicuci" dan dari hasil pemerasan
28. Sesekali FPI dibolehkan jalankan "aksi sendiri" utk maintain eksistensi FPI. Tapi aksi utama FPI tetap sbg kepanjangan tangan polri
29. Siapa yg rugi? Umat islam. Kata "Islam" yg melekat pada FPI perburuk citra islam di dalam negeri& luar negeri. pemerintah aman. Bersih
30. Tuntutan pembubaran FPI kepada pemerintah, sampai kiamat tdk akan dipenuhi pemerintah. Karena FPI itu mmg bagian dr startegi pemerintah
31. FPI ttp dibutuhkan pemerintah dlm "penyelesaian kasus2 tertentu" yg sensitif, abu2, rawan dan potensial timbulkan konflik horizontal
32. Satu2nya cara adalah : ajukan gugatan class action ke MA utk robah nama FPI dgn cabut kata Islam di FPI atau batalkan SK pendiriannya
33. Sudah lama nama islam dirusak, dicemarkan, dimanfaatkan dan ditunggani FPI/Pemerintah. Sdh saatnya diluruskan. Umat islam rugi besar
34. Teman2 saya yg jadi ketua/pimpinan FPI di awal2 masa pendiriannya, kini menyesal karena FPI sdh terlalu jauh melenceng dari tujuan awal
35. Yg untung ya polri dan pemerintah, nama mereka bersih, rakyat diadudomba, nama islam tercemar. Isu2 strategis terkendali.

Itulah yang saya dapat dari tweet-tweet dia tentang FPI. Kebenaran atau tidaknya silakan tanya langsung pada orangnya. Semoga bermanfaat :)

source : http://chirpstory.com/li/7479

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk menanggung segala sesuatu apa yang telah ia lakukan baik secara sengaja ataupun yang tidak ia sengaja. Selain itu, tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Setiap manusia memiliki tanggung jawab nya masing-masing walaupun dalam kadar yang berbeda-beda. Misalnya, orang tua kita memiliki tanggung jawab untuk mengurus kita dari kecil dan menyekolahkan kita. Kedua orang tua kita juga memiliki tanggung jawab masing-masing. Ayah memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk keluarganya karena dia harus banting tulang untuk menafkahi keluarganya. Ibu memiliki tangung jawab untuk menyediakan makanan setiap hari. Tetapi ada juga seorang ibu yang banting-tulang untuk menafkahi keluarganya. Sebagai anak pun memiliki tanggung jawab tersendiri dalam keluarga.

Tanggung jawab seseorang berbeda-beda tergantung tempat dan waktu. Tanggung jawab seorang anak berbeda ketika dia berada di rumah dan ketika berada di sekolah. Itu semua tergantung kewajiban yang harus mereka lakukan. Lalu jika seorang anak sudah beranjak dewasa, sudah bukan tanggung jawab kedua orangtua mereka lagi tetapi dia sendiri yang memiliki tanggung jawab untuk mejnjaga diri sendiri.

Janganlah kita menjadi orang yang tidak bertanggung jawab. Karena sebuah pertanggungjawaban itu mencerminkan kualitas dari diri kita sendiri. Jadi kita harus benar-benar mempertanggungjawabkan apapun yang telah kita perbuat, karena sebuah tanggung jawab itu bukan hanya menyangkut kita saja, tetapi terkadang juga menyangkut orang lain.

Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Kita jika ingin menjadi orang yang sukses, harus memiliki pandangan hidup terlebih dahulu sebagai langkah awal. Diibaratkan pandangan hidup itu adalah sebuah pondasi pada bangunan. Jika kita ingin membuat bangunan setinggi mungkin, kita harus membuat pondasi sedalam dan sekuat mungkin di dalam tanah agar kelak jika terjadi sesuatu seperti badai, gempa, atau gangguan-gangguan lainnya, bangunan itu tetap kokoh berdiri tanpa goyah sedikitpun. Begitu pula dengan manusia, jika kita memiliki cita-cita yang tinggi, kita harus memiliki pandangan hidup sebagai pondasi di dalam diri kita. Kita harus yakinkan diri kita bahwa kita bisa mencapainya. Sebab sekuat apapun usaha kita untuk mencapainya, jika pondasi kita tidak kuat maka jika ada sedikit gangguan pun yang datang maka kita akan mudah goyah.

Pikiran yang positif juga akan membersihkan pikiran dari kekusutan yang tidak perlu dan membawa kta kepada pandangan hidup yang lebih baik. Pandangan hidup yang baik bisa kita jadikan untuk pegangan hidup dalam menjalani perjuangan hidup ini.

Di sisi lain, di jaman sekarang ini kita harus memiliki pandangan hidup yang luas agar kita bisa bergaul dengan masyarakat dunia. Jika pandangan hidup kita ini sempit, maka kita akan tertinggal dan tidak ada kemajuan. 

Tingkat kedewasaan seseorang bukanlah dilihat dari umur mereka. Tapi kenalilah pandangan hidup orang tersebut. Maka disana kita sudah bisa melihat sedewasa apa orang itu dalam menyikapi hidup. Begitu pula dengan mereka yang berintelek. Semakin bagus pandangan hidupnya semakin tinggi pula intelektualitas orang tersebut.

Manusia dan Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran".

Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”.

Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Lalu apa hubungannya Manusia dan Keadilan?
Kita sebagai manusia harus bersikap adil pada siapapun sesuai dengan hak yang berhak mereka dapatkan. Tidak peduli siapa mereka dan dari kalangan mana, mereka berasal.
Memang seadil apapun manusia, tak akan pernah bisa seadil Sang Maha Pencipta. Kadang saat kita merasa sudah besikap adil, ada saja beberapa kalangan yang masih menganggap kita belum adil.

Begitu pula dengan ketidakadilan yang sedang marak di negara kita ini. Bayangkan saja, seorang kakek-kakek yang mengambil coklat bisa mendapat hukuman yang lebih berat daripada beliau-beliau yang terhormat yang memakan uang rakyat? Dimana letak keadilannya?

Banyak yang bilang ketidakadilan bisa dilawan dan dihukum. Tapi bagaimana jadinya jika hukumnya saja sudah bisa dibeli oleh mereka yang memiliki uang? Hukum di Indonesia sudah karut marut. Sekarang mereka membela yang bayar, bukan yang benar.

Mungkin mereka yang merugikan dan yang dirugikan saat ini hanya merasakan efek sementara. Tapi sesungguhya suatu saat nanti akan datang masa dimana kita akan diadili seadil-adilnya yang dihakimi oleh Sang Maha Pengadil dimana kita akan dibalas perbuatan apa saja yang telah kita perbuat selama didunia.

Referensi : Wikipedia
 

Pengikut

Integrated Laboratory's Gunadarma

Gunadarma BAAK News

UG Seminar Info

Blogger news

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner